Meski saat ini sudah banyak cara yang bisa membantu para orangtua membicarakan isu seks pada anak, terutama usia remaja, namun tetap saja masalah ini masih menjadi hal sensitif atau tabu.
Sebuah jajak pendapat yang melibatkan lebih dari 1.000 orangtua menyatakan, sepertiga dari partisipan mengatakan, percakapan masalah seks sangat sulit untuk dibicarakan secara terbuka di rumah. Sebanyak 39 persen orangtua sulit mendiskusikan isu seks dan percintaan. Namun, sebanyak 15 persen menghindari pembicaraan tentang pubertas.
Selain itu, dari jajak pendapat ini juga diketahui, hampir satu dari tujuh orangtua tidak pernah berbicara dengan anak perempuan mereka tentang masa pubertas atau seks. Alasannya, orangtua merasa kesulitan mendiskusikan masalah ini, karena takut memberikan informasi yang salah.
Namun, melalui polling yang digelar 'Girls Schools' Association' ini, dapat disimpulkan, ternyata para ibu lebih mudah berbicara pada anak-anak mereka, khususnya anak perempuan. Tapi, jika isunya adalah seks, para ibu juga perlu waktu untuk mempersiapkan mental, serta materi untuk dibicarakan, seperti yang dikutip dari mydaughter.co.uk.
Selain itu, melalui jajak pendapat ini hampir sepertiga orangtua menghabiskan antara 11 dan 30 menit sendirian dengan anak perempuan mereka pada hari kerja biasa. Sedangkan, sebanyak tiga persen mengaku tidak punya waktu berdua dengan anak mereka. Namun, lebih dari seperempat menghabiskan lebih dari dua jam sehari bercakap-cakap dengan putri mereka pada akhir pekan.
Jill Berry, Kepala Sekolah Harpur Dame Alice di Bedford, mengatakan peningkatan penggunaan pesan teks dan email telah membawa banyak ibu dan anak perempuan lebih dekat satu sama lain, bahkan untuk pesan dan percakapan yang tidak formal.
"Ada pergeseran besar dalam satu generasi. Sehingga terjadi peningkatan kedekatan antara orangtua dan anak. Ini menunjukkan, orangtua memiliki harapan lebih tinggi untuk bisa membuat buah hati mereka lebih terbuka."
Selain seputar seks, topik lain yang sulit dibicarakan orangtua adalah masalah merokok dan obat-obatan. Hmmm Bagaimana pendapat anda? (vivanews)
No comments:
Post a Comment