Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyesalkan jatuhnya korban jiwa dalam Tragedi Freedom Flotilla. Dalam siaran pers Gedung Putih, Senin malam atau Selasa (1/6) pagi WIB, Presiden Obama juga menyampaikan bela sungkawanya kepada puluhan korban luka yang kini di rawat di rumah-rumah sakit Israel.
"Presiden meminta berbagai pihak untuk mengumpulkan fakta dan keterangan seputar tragedi tersebut secepat mungkin," tulis siaran pers yang dibuat oleh Kantor Sekretaris Pers Gedung Putih. Rilis itu mengatakan Presiden Obama telah menelpon Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, selama 15 menit.
"Beliau memahami keputusan PM Netanyahu kembali ke negaranya untuk menangani kejadian ini," tulis Gedung Putih. Obama dan Netanyahu dijadwalkan akan bertemu di Washington kemarin. "Mereka setuju untuk menjadwal ulang pertemuan pada kesempatan pertama," katanya.
Lalu, Siapa Sebenarnya Pemrakarsa Gaza Freedom Flotilla (Ekspedisi Kemanusiaan Gaza)?
Huwaida Arraf, pemrakarsa Gaza Freedom Flotillla, ekspedisi kemanusiaan Gaza yang ditembaki Israel, ternyata warga negara Israel. Suaminya, Adam Saphiro, juga warga Israel yang beragama Yahudi. Sementara sang istri pemeluk Kristen.
Namun, pasangan itu selalu menentang kebijakan negaranya yang menindas Palestina. "Kami menjulukinya Yahudi Taliban," kata Direktur Medical Emergency Rescue Committee Jose Rizal kepada Tempo, Selasa (1/6).
Huwaira lahir di Detroit Michigan, Amerika Serikat, 34 tahun silam, dari ayah Arab Israel dan ibu Palestina. Orang tuanya mengungsi dari Tepi Barat Palestina. Masa kecilnya dihabiskan di AS, namun dia mengunjungi kampung leluhurnya di Palestina saban tahun hingga 1986. Huwaira mengenyam studi Arab dan Yahudi di University of Michigan Ann Arbor dan Hebrew University di Yerusalem.
Sekitar 5 bulan lalu, aktivis pro-Palestina ini menghubungi Mer-C untuk mengirim bantuan ke Gaza lewat Gaza Freedom Flotilla. "Kami sambut dengan antusias," ujar Jose.
Pasalnya, Mer-C memiliki impian membangun rumah sakit di Gaza, yang porak poranda akibat blokade Israel sejak 2007. "Sudah dua kali surati presiden, bertemu Mensesneg, Menlu, untuk bantu diplomasi agar bantuan masuk lewat darat dari Mesir, tapi belum berhasil," kata Jose
Menyambut ajakan Huwaira, Mer-C mengirim lima orang yaitu Nur Fitri Moeslim Taher, Arief Rachman, Abdillah Onim, Nur Ikhwan Abadi, dan reporter TVOne Muhammad Yasin. Tujuannya, "Membangun rumah sakit di Gaza."
Sayang, impian itu hancur akibat intervensi Angkatan Laut Israel terhadap iring-iringan Freedom Flotilla di perairan internasional, 80 mil laut lepas pantai Gaza, Senin dini hari. Sebanyak 16 orang dilaporkan tewas tertembus peluru tentara Israel. "Huwaira juga ikut di sana, kami belum tahu nasibnya," ujar Jose.
Sumber :
No comments:
Post a Comment